February 10, 2010

Tingkatan Hati

"Dan barangsiapa di dunia ini buta hatinya, maka di akhirat nanti juga akan buta,dan lebih sesat lagi jalannya."QS. Al Israa (17) : 72

Ayat tersebut di atas memberikan gambaran yang sangat jelas kepada kita bahwa hati menjadi sasaran utama peribadatan kita. kerana itu Al Quran memberikan informasi yang sangat banyak tentang hati ini. Tidak kurang dari 188 kali informasi tentang hati ini diulang-ulang oleh Allah di dalam Al Quran.

Ada beberapa tingkat kualiti hati yang diinformasikan Allah di dalam Quran. Hati yang buruk dikategorikan dalam 5 tingkatan.

Yang pertama adalah hati yang berpenyakit. Orang-orang yang di hatinya ada rasa iri, benci, dendam, pembohong, munafik, kasar, pemarah dan lain sebagainya, disebut memiliki hati yang berpenyakit, sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat diantaranya,


"Di dalam hati mereka ada Penyakit, lala ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta" QS. Al Baqarah (2) : 10


"Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleb syaitan itu, sebagai cubaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar batinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar benar dalam permusuhan yang sangat."QS Al Hajj (22) : 53

Tingkatan kedua hati yang buruk adalah hati yang mengeras. Hati yang berpenyakit, jika tidak segera diubati akan menjadi mengeras. Mereka yang terbiasa melakukan kejahatan, hatinya tidak lagi peka terhadap keburukan perbuatannya. Mereka menganggap bahawa apa yang mereka kerjakan adalah benar adanya.


"Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitan pun
menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. QS. Al An'aam (6) : 43

Tingkatan ketiga, adalah hati yang membatu. Hati yang keras kalau tidak segera disedarkan akan meningkat kualiti keburukannya. Al Quran menyebutnya sebagai hatiyang membatu semakin mengeras dari sebelumnya.


"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, kerana takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu
kerjakan." QS. Al Baqarah (2) : 74

Tingkatan keempat, adalah hati yang tertutup. Pada bahagian berikutnya akan kita membicara, bahawa hati kita itu bagaikan sebuah tabung . Jika tertutup, maka hati kita tidak boleh lagi menerima getaran petunjuk dari luar. Allah mengatakan hal itu di dalam firmanNya.


"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." QS Al Muthaffiffin : 14

Dan yang kelima, adalah hati yang dikunci mati. Jika hati sudah tertutup, maka tingkatan berikutnya adalah hati yang terkunci mati. Sama saja bagi mereka diberi petunjuk atau tidak. Hal ini
diungkapkan Allah berikut ini.


"Sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglibatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." Al Baqarah : 6-7

Sebaliknya hati yang baik adalah hati yang bergetar, sebagaimana difirmankan oleh Allah,

"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-
orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rizkikan kepada mereka." QS. Al Hajj (22) : 35

Hati orang-orang yang demikian itu lembut adanya. Mereka pantang melihat penderitaan orang lain. Suka menolong. Tidak suka kekerasan. Penyantun dan penuh kasih sayang kepada
siapapun. Itulah nabi Ibrahim yang dijadikan teladan oleh Allah serta menjadi kesayangan Allah. Sebagaimana diinformasikan dalam firman berikut.

"Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun" At Taubah (9) : 114

Wallahualam~~jagalah hati

No comments: