Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu,
keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran
ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga
Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar
biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu
mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.
Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menye-barkan
mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersama
pasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota
itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kece-patan gerak dan kehebatan
pasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahan
bangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu,
perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehingga
mereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa
kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin
Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung
dengannya.
Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan
dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol
jatuh ke tangan Islam. Portugis ditakluk-kan pula beberapa tahun
kemudian.
"Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling
sensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawa
masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka
peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan
kesempurnaan keberha-silan operasi ke Spanyol ini telah mendapat
tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan."
Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbuln-ya
revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui.
Ketidaktoleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang
Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yang
luar biasa.
Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika
tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman
berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita.
Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu
yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan
menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan
memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua
komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.
Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar
biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada
mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali
pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis
Kristen terkenal menulis: "Muslim-muslim Arab itu mengorganisir
kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan,
mereka mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dan
keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam
kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab."
Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allah
menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang
panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan
kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha
tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat
di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di
Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhipanggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya.
No comments:
Post a Comment